Melihat Jejak Kehidupan Purbakala di Situs Sokoliman
Indonesia adalah negara yang kaya sekali akan budaya dan juga peninggalannya. Kekayaan yang ada membuat kita tidak merasa heran apabila tempat bersejarah tersebar begitu banyak di berbagai pelosok dan penjuru negeri.
Yogyakarta menjadi satu dari sekian banyak daerah yang masih sangat kental dengan adat dan budaya. Yap, daerah istimewa ini bak surga bagi peninggalan-peninggalan kuno dan bersejarah. Salah satunya adalah Situs Sokoliman.
Situs Sokoliman adalah situs kepurbakalaan sekaligus tempat penyimpanan dan pelestarian peninggalan budaya dari masa Megalitikum atau masa batu besar. Situs ini terletak di Dusun Sokoliman II, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan berdiri di area seluas 2.000 meter persegi.
Penemuan situs ini pertama kali dibeberkan oleh dua orang peneliti bernama J. L. Moens dan van Der Hoop pada tahun 1934. Kala itu, Moens dan Hoop menemukan bekas-bekas peninggalan purbakala seperti kubur batu dan kerangka manusia. Kerangka manusia yang ditemukan dihiasi oleh perbekalan berupa manik-manik, fragmen, gerabah, alat besi, serta benda-benda perunggu di tepi Sungai Oya, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.
Sebelumnya, situs purbakala ini masih berantakan. Beragam penemuan artefak tersebar di sekitar area permukiman warga dalam kondisi terbengkalai. Oleh karena itu, selama periode 1988-1992 Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta bersama dengan Departemen Arkeologi Universitas Gadjah Mada melakukan kerja sama untuk mengumpulkan artefak-artefak di sebuah tempat dan menelitinya.
Artefak-artefak lain yang ditemukan di sana berupa waruga (kubur batu), papan kubur batu, dan juga menhir (batu tegak untuk objek pemujaan). Jika ditotal, terdapat 86 menhir, 5 kubur batu, dan juga 7 lempeng batu.
Nama Sokoliman sendiri diambil dari lima buah artefak yang berbentuk lonjong menjulang seperti tiang atau dalam bahasa Jawa disebut soko. Jadi sokoliman berarti lima sangga atau tiang.
Hal yang membuat Situs Sokoliman ini unik adalah kebanyakan artefak yang ditemukan berbahan dasar batuan kapur dan ornamen khas. Hal ini disebabkan oleh faktor topografi Kabupaten Gunungkidul yang sebagian besar wilayahnya merupakan batuan karst.
Tidak hanya peninggalan artefak, ditemukan juga gua di sekitar Situs Sokoliman. Diyakini gua tersebut menjadi tempat tinggal dan tempat berlindung para manusia purba di zaman Megalitikum kala itu.
Selain gua, ditemukan juga Situs Sumur Gede. Sumur Gede menjadi bukti kuat bahwa pernah ada kehidupan di sekitar Situs Sokoliman. Air dari sumur tersebut dimanfaatkan oleh manusia purba untuk dikonsumsi sekaligus mengairi pertanian karena di masa itu mereka telah mengenal foodproducing atau bercocok tanam. Bahkan, ditemukan jua tembikar dan gagang pedang di dekat situs ini.
Hingga saat ini, Situs Sokoliman masih banyak diteliti oleh arkeolog dalam negeri dan juga luar negeri. Diyakini masih banyak artefak-artefak lain yang tersebar di sekitarnya, baik yang berada di permukaan tanah ataupun terkubur di dalam tanah. Hal ini tentunya dapat menambah koleksi artefak Situs Sokoliman.
Di masa sekarang, telah dilakukan pemugaran dan penambahan berbagai fasilitas yang memadai bagi pengunjung. Bahkan, di situs ini juga disediakan WI-FI agar pengunjung tidak perlu khawatir kehilangan sinyal internet.
Situs Sokoliman bisa menjadi opsi destinasi “wisata masa lalu” bagi para pecinta sejarah dan budaya. Situs ini juga dapat membuka dan menambah wawasan pengetahuan kita mengenai kehidupan manusia purba di masa lampau.
Jadi, tunggu apa lagi. Masukan Situs Sokoliman ke dalam daftar perjalanan wisata serta kosongkan jadwal untuk mengunjungi situs purbakala ini. Jangan lupa juga untuk mengunjungi, melindungi, dan melestarikan cagar budaya lainnya karena mereka adalah aset penting yang harus dijaga.
Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP
Penulis : Administrator | Terbit : 2021-12-18 | Dibaca : 626